Kaligrafer Nasional Kunjungi ASSKAR

Asosiasi Kaligrafer Attanwir (ASSKAR) pada Sabtu, 19 Juli 2008 mendapat kunjungan istimewa dari seniman kaligrafi dari Jakarta. Ia adalah Ahmad Nuril Mahyudin, pendiri Asosiasi Kaligrafer Darussalam (AKLAM) Pondok Modern Gontor. Kunjungan yang berlangsung sekitar dua jam itu diikuti oleh 30 pengurus ASSKAR, yang terdiri atas pengurus lama dan baru serta beberapa guru pengajar khat di Attanwir. Dalam kesempatan tersebut hadir juga Ali Musthofa, pendiri ASSKAR yang juga adik kelas Ahmad Nuril Mahyudin waktu di Pondok Modern Gontor.

Dalam kesempatan tersebut Ahmad Nuril Mahyudin, yang juga aktif dengan kegiatan sosial itu, bercerita banyak mengenai dunia seni kaligrafi, ia mengatakan bahwa ia telah menggeluti dunia seni kaligrafi selama dua puluh tahun. Dalam kurun waktu itu ia terus mengasah kemahirannya dalam bidang seni kaligrafi. Ia menjelaskan bahwa dari diri pelajar harus ditanamkan suatu kebiasaan yang bagus dan benar, termasuk saat berinteraksi dengan orang lain. Karena seseorang akan dikenal dari kebiasaan yang ia lakukan. Bila ia biasa menggambar, maka ia dikenal sebagai pelukis dan seterusnya.

Bagi Nuril, dalam berkaligrafi ia mengedepankan pada prinsip berkarya bukan bekerja. Makanya ia selalu mencari hal yang baru dari karya yang akan dibuat. Bahkan untuk mencari ide dan konsep dari sebuah lukisan kaligrafi, ia bias menghabiskan waktu berbulan-bulan. Tidak heran bila setiap karyanya jadi harganya bisa sangat mahal. Salah satu karya Nuril ada yang terjual 3-4 Miliar rupiah.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam pembuatan karya seseorang harus menguasai tiga teori yaitu konsentrasi, fokus dan terus menerus. Tanpa hal itu seseorang tidak akan bisa membuat karya dengan baik. Ia juga memberi pemahaman kepada pengurus ASSKAR bahwa pekerjaan tangan akan lebih mahal dari pada pekerjaan alat atau teknologi. Selain itu ia menyarankan agar ASSKAR mempunyai website sendiri, karena itu merupakan media bagi ASSKAR untuk memperkenalkan karya-karyanya kepada dunia luar. Ini juga sebuah metode untuk memperkenalkan dunia nyata kepada para generasi muda.

Sore itu, ia terus memberi motivasi kepada pengurus ASSKAR, ia mengatakan, bahwa dengan jumlah anggota tiga ratus itu, memberikan peluang yang besar kepada ASSKAR untuk mencetak seniman-seniman yang hebat yang nantinya akan menghasilkan karya-karya yang hebat pula. Ia menegaskan bahwa seseorang akan merasa puas dalam hidupnya apabila seseorang itu bisa mengahasilkan karya sendiri.

Motivasi yang diberikan Nuril siang itu telah membakar semangat pengurus ASSKAR. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pengurus yang bertanya kepadanya, salah satunya adalah Rizal ia menayakan kriteria karya yang mempunyai nilai jual tinggi.itu. Dengan tegas Ahmad Nuril Mahyudin menjawab bahwa ada tiga kriteria yang membuat nilai jual karya itu tinggi, yaitu original idea, tidak terlalu teoritis dan mempunyai kekuatan sejarah. Dalam kesempatan itu pengurus ASSKAR juga mendapat kesempatan melihat lukisan-lukisan Nuril melalui komputer.

Menanggapi kunjungan itu Ali Musthofa berharap akan menjadikan ASSKAR lebih maju dari sebelumnya karena mendapatkan beberapa pengalaman dari Ahmad Nuril Mahyudin yang sudah terkenal di Manca Negara.(an)